Dialog tentang HIV & AIDS di Kota Malang



kimkanuruhan.com - Pada 22 Februari 2015, Dinas Kominfo Kota Malang menyelenggarakan "Dialog Interaktif Penanganan & Penanggulangan HIV / AIDS". Dalam acara yang diadakan di Hotel Trio Indah 2 tersebut, Dinas Kominfo Kota Malang mengundang tokoh-tokoh masyarakat dari setiap Kelurahan di Kota Malang dan KIM Kota Malang. Pemateri dalam acara tersebut adalah dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan dari Dinas Kesehatan Kota Malang.

Mayoritas peserta dalam dialog tersebut dan masyarakat Kota Malang masih belum memahami perbedaan HIV dan AIDS. KPA dan  Dinas Kesehatan Kota Malang memberikan penjelasan yang gamblang mengenai beda HIV dan AIDS, penularannya, dampak, dan penanggulangannya. Dengan mengikuti dialog ini, peserta diharapkan dapat menyosialisasikan materi dalam dialog ini. Berikut ini adalah materi dialog tersebut :
1) KPA


Beberapa hal menarik yang ada dalam dialog tersebut adalah, cara penanggulangan HIV dan AIDS serta sikap kita kepada penderita AIDS. Dalam dialog tersebut, pemateri menekankan tentang tidak berganti-ganti pasangan dan jarum suntik, penggunaan kondom, dan edukasi yang benar, serta perlunya lokalisasi WTS agar penularan HIV dapat dilacak dan ditekan. Pemateri juga menyebutkan bahwa penularan HIV kepada penderita sangat sulit, karena hanya mampu menular melalui seks, darah (jarum suntik), dan ASI.

Meskipun dalam dialog tersebut senantiasa disosialisasikan penggunaan kondom dan lokalisasi WTS agar penularan AIDS dapat diatur dan ditekan, tapi secara hati nurani kami (penulis blog), pencegahan adalah jalan terbaik untuk memutus rantai HIV dan AIDS. Pencegahan yang kami maksud adalah pendidikan yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya mengenai pergaulan bebas yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Peran Pemerintah adalah dengan mengawasi secara lebih ketat media massa yang secara tidak sadar juga menyebarkan pergaulan bebas.

Mengenai penggunaan kondom, kami rasa akan semakin memperkeruh suasana karena mengesankan menghalalkan perzinahan. Pelokalisasian WTS juga akan semakin memperbanyak dan merangsang pertumbuhan AIDS. Penutupan lokalisasi serta pemberian pekerjaan pengganti harus dilakukan pemerintah untuk memotong penyebaran AIDS. Para ex-WTS dapat ditempatkan disuatu daerah yang baru untuk dilatih dan diberikan pekerjaan yang layak.
Previous
Next Post »